keputihan terus menerus

Keputihan Terus Menerus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Keputihan yang terus menerus bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat.

Meskipun keputihan adalah kondisi yang umum, keputihan yang tidak normal atau disertai gejala lain perlu segera diperiksakan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penting untuk menjaga kebersihan area genital, berkonsultasi dengan dokter, dan mengikuti pengobatan yang disarankan untuk mengatasi keputihan yang tidak normal.

Jika Anda mengalami keputihan yang terus menerus, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis di klinik atau rumah sakit terdekat. P

Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu Anda kembali merasa nyaman dan menjaga kesehatan reproduksi Anda.

Penyebab Keputihan Terus Menerus

Keputihan yang terus menerus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisiologis (alami) maupun patologis (penyakit). Berikut beberapa penyebab umum yang perlu diperhatikan:

1. Infeksi Jamur (Candida Albicans)

Infeksi jamur adalah salah satu penyebab utama keputihan yang tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans, yang tumbuh berlebihan di area genital.

Biasanya, hal ini sering ditandai dengan keputihan yang kental, berwarna putih seperti keju, dan disertai rasa gatal yang hebat pada vagina.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur antara lain penggunaan antibiotik berlebihan, gangguan sistem kekebalan tubuh, diabetes, atau kehamilan.

2. Bacterial Vaginosis (BV)

Bacterial Vaginosis (BV) adalah infeksi bakteri yang terjadi ketika keseimbangan bakteri baik di vagina terganggu.

Infeksi ini bisa menyebabkan keputihan berwarna abu-abu atau putih, dengan bau amis yang khas.

BV sering kali terjadi setelah berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki bakteri penyebab infeksi, meskipun tidak selalu demikian.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia, dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal.

Keputihan akibat PMS sering disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri perut, atau pendarahan di luar siklus menstruasi.

Jika Anda mengalami keputihan yang terus menerus setelah berhubungan seks tanpa pelindung, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat.

4. Infeksi Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi ini sering kali berwarna hijau kekuningan, berbusa, dan disertai bau yang tidak sedap.

Trikomoniasis sering kali menyertai gejala lain seperti gatal, nyeri saat berhubungan seks, dan rasa terbakar saat buang air kecil. Infeksi ini sangat menular dan memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

5. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim tumbuh di luar rahim.

Salah satu gejala endometriosis adalah keputihan yang tidak normal. Keputihan ini sering disertai dengan nyeri panggul yang hebat, terutama saat menstruasi atau berhubungan seks.

Endometriosis memerlukan diagnosis dan penanganan medis untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

6. Perubahan Hormon

Perubahan kadar hormon, seperti yang terjadi selama masa kehamilan, menstruasi, atau menopause, dapat mempengaruhi produksi cairan vagina.

Pada beberapa wanita, perubahan hormon ini dapat menyebabkan keputihan yang lebih banyak atau terus menerus.

Keputihan yang disebabkan oleh perubahan hormon umumnya tidak disertai gejala lain, seperti gatal atau bau tidak sedap.

7. Kanker Serviks atau Vagina

Walaupun jarang terjadi, keputihan yang terus menerus bisa menjadi gejala dari kanker serviks atau vagina.

Keputihan yang terkait dengan kanker sering kali memiliki warna yang tidak biasa (seperti darah atau kecoklatan) dan disertai dengan gejala lain seperti perdarahan pasca hubungan seksual atau nyeri panggul.

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal disertai gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Keputihan yang terus menerus bisa disertai dengan berbagai gejala yang perlu diwaspadai. Beberapa gejala berikut menandakan bahwa Anda perlu segera mendapatkan pemeriksaan medis:

  • Keputihan dengan bau tidak sedap: Keputihan yang berbau busuk atau amis dapat menunjukkan infeksi bakteri atau PMS.
  • Perubahan warna keputihan: Keputihan yang berwarna hijau, kuning, atau kecoklatan bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
  • Rasa gatal atau terbakar: Gatal di sekitar area genital, terutama saat buang air kecil atau berhubungan seks, bisa menunjukkan infeksi jamur atau bakteri.
  • Nyeri saat berhubungan seks atau buang air kecil: Rasa sakit saat berhubungan seks atau saat buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi atau masalah pada saluran reproduksi.
  • Pendarahan di luar siklus menstruasi: Jika Anda mengalami pendarahan selain menstruasi, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti kanker serviks.

Cara Mengatasi Keputihan Terus Menerus

Penanganan keputihan yang terus menerus sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini:

1. Konsultasi ke Dokter

Langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan mungkin pemeriksaan lainnya untuk mengetahui penyebab pasti dari keputihan Anda. Berdasarkan hasil diagnosis, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat.

2. Pengobatan dengan Obat Antijamur atau Antibiotik

Jika keputihan disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri, dokter akan meresepkan obat antijamur atau antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala sudah hilang untuk mencegah infeksi kambuh.

3. Menjaga Kebersihan Area Genital

Menjaga kebersihan area genital sangat penting untuk mencegah infeksi yang bisa menyebabkan keputihan.

Gunakan sabun yang lembut dan tidak mengandung pewangi untuk membersihkan area vagina.

Hindari penggunaan produk-produk yang dapat mengiritasi, seperti douching atau tisu antiseptik.

4. Perubahan Pola Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah keputihan yang tidak normal. Ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari stres, cukup tidur, dan rutin berolahraga.

Selain itu, hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat atau bahan sintetis yang tidak dapat menyerap keringat dengan baik.

5. Menghindari Hubungan Seksual yang Tidak Aman

Jika Anda mengalami keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual, penting untuk menghindari hubungan seksual hingga infeksi sepenuhnya sembuh.

Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko penularan.

Solusi Keputihan Terus Menerus di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Jika Anda mengalami masalah keputihan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter spesialis ginekologi di Klinik Utama Pandawa. Layanan konsultasi dengan dokter spesialis online Klinik Utama Pandawa gratis.

Keputihan yang disertai gejala seperti perubahan warna, bau, atau tekstur cairan, serta rasa gatal atau nyeri, bisa menandakan kondisi medis tertentu yang memerlukan perawatan. 

Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan organ reproduksi Anda. Jangan ragu untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari tenaga medis tepercaya, profesional dan berpengalaman. 

Konsultasi Dokter Online CTA