Nyeri Haid Berlebihan? Waspadai Gangguan Menstruasi Ini!
Menstruasi adalah proses biologis alami yang menandai kesiapan sistem reproduksi perempuan. Meski umum terjadi, masih banyak perempuan yang belum sepenuhnya memahami apa itu menstruasi, bagaimana siklusnya berjalan, serta kondisi apa saja yang perlu diwaspadai.
Meskipun proses ini alami, banyak wanita yang tidak sepenuhnya memahami gangguan siklus menstruasi mereka, padahal pemahaman yang baik tentang menstruasi sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Penyebab Nyeri Haid Berlebihan
Tidak semua nyeri haid disebabkan oleh hal yang sama. Berikut beberapa penyebab umum mengapa haid bisa terasa sangat menyakitkan:
1. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau tuba falopi. Saat menstruasi, jaringan ini ikut meluruh dan menimbulkan rasa sakit luar biasa.
2. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Akibatnya, kontraksi rahim jadi lebih kuat dan menyebabkan nyeri hebat serta perdarahan berlebihan.
3. Mioma (Fibroid Rahim)
Tumor jinak ini bisa tumbuh di dinding rahim dan menyebabkan rasa nyeri, tekanan di perut bawah, serta haid yang lebih berat dari biasanya.
4. Kista Ovarium
Kista yang pecah atau membesar dapat menekan organ di sekitarnya dan memicu nyeri tajam saat menstruasi.
5. Penyakit Radang Panggul (PID)
Infeksi pada organ reproduksi wanita juga bisa menimbulkan rasa nyeri saat haid dan keputihan abnormal.
6. Ketidakseimbangan Hormon
Kadar prostaglandin (zat kimia pemicu kontraksi rahim) yang terlalu tinggi dapat membuat rahim berkontraksi lebih kuat dari biasanya sehingga menimbulkan nyeri yang hebat.
Baca Juga: Kenapa PMS Menyebabkan Sakit? Simak Penjelasannya!
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase utama yang masing-masing memiliki peran penting. Berikut adalah penjelasan rinci tentang fase-fase siklus menstruasi:
1. Fase Menstruasi (Hari 1-5)
- Fase ini dimulai dengan hari pertama menstruasi, yaitu ketika lapisan dalam rahim (endometrium) luruh dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah.
- Pendarahan ini menandakan bahwa tidak ada kehamilan, dan tubuh mulai “mengosongkan” rahim untuk mempersiapkan siklus baru.
- Selama fase ini, wanita biasanya mengalami gejala seperti nyeri haid, kembung, atau kelelahan.
2. Fase Folikuler (Hari 6-14)
- Fase ini dimulai setelah menstruasi berakhir dan berlangsung hingga ovulasi. Pada fase ini, hormon estrogen mulai meningkat untuk merangsang folikel di ovarium agar berkembang.
- Di ovarium, folikel yang mengandung sel telur mulai tumbuh dan menghasilkan estrogen, yang merangsang lapisan rahim (endometrium) untuk menebal dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan pembuahan.
- Biasanya, hanya satu folikel yang menjadi dominan dan akhirnya melepaskan sel telur pada fase ovulasi.
3. Ovulasi (Sekitar Hari 14)
- Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang matang dari ovarium menuju tuba falopi. Ini biasanya terjadi sekitar hari ke-14 pada siklus menstruasi yang teratur (pada siklus 28 hari).
- Ovulasi adalah waktu yang paling subur dalam siklus menstruasi, dan ini adalah periode terbaik bagi pasangan yang ingin memiliki anak untuk melakukan hubungan seksual, karena sel telur siap dibuahi.
- Hormon luteinizing (LH) dan estrogen mencapai puncaknya selama ovulasi, yang menyebabkan folikel pecah dan melepaskan sel telur.
4. Fase Luteal (Hari 15-28)
- Setelah ovulasi, folikel yang kosong di ovarium berubah menjadi struktur yang disebut korpus luteum.
- Jika sel telur dibuahi oleh sperma, maka akan menempel pada lapisan rahim dan mulai berkembang menjadi embrio.
- Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan menyusut dan kadar progesteron akan menurun.
Baca Juga: Gangguan Siklus Menstruasi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Tanda-Tanda Menstruasi
Berikut adalah beberapa tanda-tanda umum yang biasanya muncul beberapa hari atau seminggu sebelum menstruasi:
- Perubahan pada Payudara
- Perubahan Mood (mood swing)
- Timbul Jerawat
- Payudara Lebih Sensitif
- Perut Kembung dan Retensi Cairan
- Nyeri Perut (Kram Menstruasi)
- Nafsu Makan Meningkat
- Kelelahan atau Lemas
- Sakit Kepala atau Migrain
- Perubahan Pola Tidur
- Perubahan pada Saluran Pencernaan
Baca Juga: Kenapa Muncul Flek Coklat Sebelum Menstruasi? Ini Penjelasannya!

Baca Juga: Obat Pelancar Haid yang Aman
Menstruasi Berapa Hari?
Menstruasi umumnya berlangsung antara 3 hingga 7 hari pada sebagian besar wanita. Namun, durasi haid bisa bervariasi dari satu wanita ke wanita lain, bahkan bagi seorang wanita itu sendiri, dari satu siklus ke siklus lainnya.
Baca Juga: Haid Hanya 2 Hari, Apakah Masih Termasuk Normal?
Penyebab Menstruasi Tidak Teratur
Telat Haid dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan perubahan hormon, kondisi medis, atau faktor eksternal lainnya. Berikut beberapa penyebab umum menstruasi tidak teratur:
- Perubahan Hormon
- Sindrom Ovarium Pokistik
- Stres
- Perubahan Berat Badan
- Olahraga Berlebihan
- Penggunaan Alat Kontrasepsi
- Penyakit dan Gangguan Kesehatan
- Penggunaan Obat-Obatan
- Diet yang Tidak Seimbang
- Kondisi Genetik
Baca Juga: Hiperprolaktinemia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Menstruasi dan Kesehatan Reproduksi
Menstruasi merupakan indikator penting kesehatan reproduksi perempuan. Siklus yang teratur menunjukkan bahwa sistem hormonal dan organ reproduksi bekerja dengan baik. Sebaliknya, gangguan pada menstruasi bisa menjadi tanda awal dari kondisi medis tertentu, seperti:
- PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
- Endometriosis
- Kista ovarium
- Masalah tiroid
Dampak Nyeri Haid yang Dibiarkan
Banyak wanita menganggap nyeri haid adalah hal “biasa” dan memilih untuk menahannya. Padahal, jika dibiarkan terus menerus tanpa pemeriksaan, kondisi ini bisa menyebabkan:
- Penurunan kualitas hidup, karena sulit bekerja atau belajar.
- Masalah kesuburan, terutama jika disebabkan oleh endometriosis atau kista ovarium.
- Gangguan emosi, seperti stres, cemas, atau depresi karena rasa sakit kronis.
- Risiko infeksi lebih tinggi, bila nyeri disebabkan oleh radang panggul yang tidak diobati.
Apakah Berhubungan Intim Saat Menstruasi Bisa Menyebabkan Kehamilan?
Berhubungan intim saat menstruasi biasanya tidak menyebabkan kehamilan, namun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Meskipun kemungkinan kehamilan lebih kecil selama menstruasi, kehamilan tetap mungkin terjadi dalam beberapa situasi tertentu.
Baca Juga: Kram Perut Setelah Berhubungan? Begini Cara Mengatasinya!
Cek Kesehatan Siklus Menstruasi di Klinik Utama Pandawa

Menstruasi bukan sekadar siklus bulanan, tapi juga cerminan kesehatan reproduksi perempuan. Bila Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau mengganggu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Utama Pandawa.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan konsultasi spesialis ginekologi untuk menangani berbagai gangguan menstruasi. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman dengan pendekatan ramah, profesional, dan menjaga privasi pasien.
Kami juga menyediakan layanan diagnostik seperti tes hormon, hingga tindakan medis apabila diperlukan, termasuk terapi hormonal dan bedah minimal invasif untuk kasus tertentu. Kunjungi Klinik Utama Pandawa atau hubungi kami untuk membuat janji.

Referensi
- Cleveland Clinic Diakses pada 2025 Menstrual Cycle. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10132-menstrual-cycle
- NHS UK, Diakses pada 2025 Periods and fertility in the menstrual cycle. https://www.nhs.uk/conditions/periods/fertility-in-the-menstrual-cycle/

Aktif menulis dan membagikan edukasi yang telah ditinjau oleh tim medis Klinik Utama Pandawa seputar kesehatan kulit, kelamin, estetika, bedah minor & mulut dan gigi berbasis bukti medis.