Tinea Pedis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Tinea pedis yang juga dikenal dengan sebutan athlete’s foot atau kurap kaki, adalah infeksi jamur yang dapat mempengaruhi kaki.
Hal ini biasanya menyebabkan ruam kulit yang gatal, perih, dan terasa terbakar pada satu atau kedua kaki. Kadang-kadang, infeksi ini juga dapat menyebabkan bau tidak sedap pada kaki.
Meskipun paling sering muncul di antara jari-jari kaki, kondisi ini juga dapat menyerang bagian atas kaki, telapak kaki, dan tumit.
Penyebab Tinea Pedis
Tinea pedis disebabkan oleh infeksi jamur kulit dermatofita, yang berkembang biak di lapisan luar kulit, terutama di lingkungan yang lembap dan hangat.
Jamur ini menyukai tempat yang basah, seperti di antara jari-jari kaki dan telapak kaki, yang membuat kaki menjadi area yang ideal untuk pertumbuhannya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko terjadinya Tinea pedis antara lain:
1. Lingkungan Lembap
Tempat-tempat lembap seperti kolam renang umum, kamar mandi bersama, dan sauna adalah tempat yang sering menjadi sumber infeksi jamur.
2. Kebersihan Kaki yang Kurang
Kaki yang jarang dicuci atau tidak dikeringkan dengan baik setelah beraktivitas dapat memudahkan jamur berkembang biak.
3. Memakai Sepatu atau Kaos Kaki Basah
Mengenakan sepatu atau kaos kaki yang lembap atau basah dalam waktu lama menciptakan kondisi ideal bagi jamur untuk tumbuh.
4. Kontak dengan Penderita Infeksi
Tinea pedis dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti handuk, sepatu, atau kaos kaki.
5. Sistem Imun yang Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif, lebih rentan terhadap infeksi jamur.
6. Aktivitas Fisik yang Meningkatkan Keringat
Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang memicu keringat berlebihan pada kaki juga meningkatkan kemungkinan infeksi jamur, karena kelembapan pada kaki memberi peluang bagi jamur untuk berkembang.
7. Menyentuh Area yang Terinfeksi
Jamur dapat menyebar jika seseorang menyentuh kaki yang terinfeksi dan kemudian menyentuh bagian tubuh lainnya.
Baca Juga : 6 Penyebab Bintik-Bintik di Kaki dan Cara Mengobatinya
Gejala Tinea Pedis
Gejala tinea pedis atau athlete’s foot dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul pada kondisi ini:
1. Gatal pada Kaki
Rasa gatal yang hebat di antara jari-jari kaki atau di bagian lain kaki adalah gejala awal tinea pedis. Gatal ini sering kali memburuk setelah kaki berkeringat atau terpapar kelembapan.
2. Kulit Mengelupas atau Terkelupas
Kulit tiba-tiba keering dan mengelupas atau tampak bersisik biasanya terjadi di antara jari-jari kaki atau pada bagian bawah kaki.
3. Kemerahan dan Peradangan
Kulit merah mengelupas dan meradang disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berjalan.
4. Luka atau Lecet
Pada beberapa kasus, tinea pedis dapat menyebabkan luka atau lecet kecil pada kulit yang terinfeksi. Luka ini bisa terasa perih atau nyeri, terutama saat terjadi gesekan.
5. Kulit Pecah-pecah dan Kering
Infeksi ini juga dapat menyebabkan kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah, terutama di area telapak kaki atau antara jari-jari kaki.
6. Bau Tidak Sedap
Tinea pedis dapat menyebabkan bau kaki yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena jamur berkembang biak di lingkungan lembap, dan keringat dapat memperburuk kondisi ini.
7. Kuku Kaki Terinfeksi (Pada Kasus Parah)
Jika infeksi menyebar ke kuku kaki, gejalanya bisa termasuk perubahan warna pada kuku, seperti menjadi kuning atau putih, penebalan kuku, dan kuku yang rapuh atau mudah patah. Ini disebut onikomikosis.
8. Kulit Menggatal atau Terbakar
Beberapa penderita tinea pedis melaporkan sensasi terbakar atau perasaan tidak nyaman pada kulit yang terinfeksi, terutama setelah beraktivitas.
Risiko Tinea Pedis
Infeksi ini dapat menimbulkan berbagai risiko dan komplikasi, di antaranya:
1. Penyebaran Infeksi ke Bagian Tubuh Lain
Tinea pedis dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tangan, kuku, atau selangkangan, jika tidak diobati dengan benar.
Proses penyebaran ini terjadi karena jamur dapat berpindah melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi, seperti handuk atau sepatu.
2. Infeksi Sekunder
Pada kasus yang parah, terutama jika kulit kaki mengalami lecet atau luka, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi sekunder. Ini bisa memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan peradangan lebih lanjut, serta meningkatkan risiko infeksi lebih dalam.
3. Kekambuhan Infeksi
Tinea pedis yang tidak diobati atau diobati secara tidak tuntas dapat kembali muncul setelah beberapa waktu. Kelembapan yang terus-menerus pada kaki, seperti mengenakan sepatu basah atau kaus kaki yang tidak diganti, dapat memicu kambuhnya infeksi.
4. Pembentukan Lecet dan Luka pada Kulit
Infeksi jamur pada kaki bisa menyebabkan lecet atau luka terbuka, yang dapat sangat menyakitkan. Luka-luka ini juga berisiko terinfeksi oleh bakteri, memperburuk kondisi dan meningkatkan potensi komplikasi.
5. Gangguan pada Kuku Kaki (Onikomikosis)
Jika tinea pedis tidak segera diobati, infeksi jamur dapat menyebar ke kuku kaki dan menyebabkan onikomikosis. Hal ini dapat membuat kuku kaki berubah warna, tebal, dan rapuh, bahkan jika tidak diobati, kuku bisa rontok.
6. Perasaan Tidak Nyaman dan Penurunan Kualitas Hidup
Gatal, perih, dan bau tidak sedap yang disebabkan oleh tinea pedis dapat sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari. Gejala ini dapat menyebabkan rasa malu atau ketidaknyamanan, terutama saat beraktivitas fisik atau berinteraksi dengan orang lain.
7. Gangguan Psikologis
Selain masalah fisik, tinea pedis juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Rasa malu karena penampilan kaki yang terinfeksi atau rasa tidak nyaman akibat gejalanya bisa menyebabkan stres atau perasaan rendah diri.


Baca Juga: Hati-Hati, Penyakit Ini Bisa Bikin Muncul Bintik-Bintik Merah di Kaki
Pengobatan Tinea Pedis
Pengobatan untuk tinea pedis (athlete’s foot) bertujuan untuk menghilangkan infeksi jamur, mengurangi gejala, dan mencegah infeksi berulang. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Obat Antijamur Topikal
Obat ini adalah pengobatan pertama yang sering direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi tinea pedis yang diterapkan langsung pada kulit yang terinfeksi dan tersedia dalam bentuk krim, salep, atau bubuk. Beberapa obat antijamur topikal yang sering digunakan meliputi:
- Terbinafine (Lamisil)
- Clotrimazole (Lotrimin)
- Miconazole (Monistat)
- Ketoconazole (Nizoral)
- Tolnaftate (Tinactin)
Obat-obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur, dan biasanya digunakan selama beberapa minggu, bahkan setelah gejala hilang, untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.
2. Obat Antijamur Oral
Jika infeksi tinea pedis parah, meluas, atau tidak merespons pengobatan topikal, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral. Obat ini bekerja dari dalam tubuh untuk mengatasi infeksi jamur yang lebih dalam. Beberapa obat antijamur oral yang umum digunakan adalah:
- Terbinafine (Lamisil)
- Itraconazole (Sporanox)
- Fluconazole (Diflucan)
Obat-obat ini biasanya diberikan selama beberapa minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
3. Mencuci dan Mengeringkan Kaki dengan Baik
Menjaga kebersihan kaki adalah langkah penting dalam pengobatan tinea pedis. Pastikan untuk:
- Mencuci kaki dengan sabun dan air hangat setiap hari.
- Mengeringkan kaki dengan handuk bersih, terutama di antara jari-jari kaki, karena kelembapan dapat memperburuk infeksi.
- Menggunakan kaos kaki yang kering dan menggantinya secara teratur untuk menghindari kelembapan.
4. Penggunaan Bedak atau Bubuk Antijamur
Untuk mencegah kaki tetap lembap, Anda bisa menggunakan bedak atau bubuk antijamur yang mengandung bahan seperti talek atau serbuk zinc oxide. Ini membantu menjaga kaki tetap kering dan mengurangi gesekan yang dapat menyebabkan iritasi.
5. Hindari Menyentuh Area yang Terinfeksi
Jika Anda menyentuh kulit yang terinfeksi, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air. Hindari menggaruk area yang terinfeksi, karena hal ini dapat menyebabkan infeksi menyebar ke bagian tubuh lain atau orang lain.
6. Penggunaan Sepatu yang Tepat
Gunakan sepatu yang memungkinkan kaki bernapas dan tidak terlalu sempit. Hindari memakai sepatu basah atau kaos kaki yang lembap dalam waktu lama, karena lingkungan lembap dapat memperburuk infeksi jamur.
7. Perawatan Kuku (Jika Terinfeksi)
Jika infeksi menyebar ke kuku kaki (onychomycosis), Anda mungkin perlu menggunakan obat antijamur khusus untuk kuku, atau dalam kasus yang lebih parah, pengobatan oral mungkin diperlukan. Kuku yang terinfeksi juga harus dipotong dan dibersihkan dengan hati-hati untuk mencegah penyebaran infeksi.
8. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Cuci sepatu, kaos kaki, handuk, dan barang-barang pribadi lainnya yang mungkin terkontaminasi jamur. Anda juga bisa menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering bersentuhan dengan kaki, seperti lantai kamar mandi, kolam renang, atau sauna.
9. Pencegahan Relaps (Kambuh)
Setelah infeksi sembuh, pastikan untuk terus menjaga kebersihan kaki, memakai sepatu yang bersih dan kering, serta rutin menggunakan bedak atau salep antijamur untuk mencegah infeksi berulang. Jangan berbagi barang pribadi seperti sepatu, kaos kaki, atau handuk dengan orang lain.
Rekomendasi Klinik Spesialis Penyakit Kulit Terbaik Di Jakarta


Dapatkan pengobatan tinea yang efektif dan terbaik di Klinik Utama Pandawa! Kami menyediakan layanan medis khusus untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk kurap, dengan pendekatan yang aman dan profesional.
Tim dokter spesialis penyakit kulit kami siap memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi infeksi kulit ini secara optimal, memastikan pemulihan yang lebih cepat dan kenyamanan Anda.
Jangan biarkan tinea pedis mengganggu aktivitas Anda, kunjungi Klinik Utama Pandawa untuk pengobatan yang terpercaya dan hasil maksimal. Segera jadwalkan konsultasi dan rasakan perbedaannya!

