loading
trikomoniasis

Trikomoniasis: Jangan Sepelekan Infeksi Parasit Ini!

Trikomoniasis adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi parasit. Infeksi ini paling sering menyerang area genital, baik pada pria maupun wanita.

Meskipun mungkin tidak sepopuler infeksi lain seperti gonore atau sifilis, trikomoniasis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak mendapat penanganan yang tepat.

Penyebab dan Faktor Risiko Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit protozoa bernama Trichomonas vaginalis yang menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom. 

Parasit ini dapat menginfeksi saluran kemih pada pria dan saluran reproduksi pada wanita. Pada wanita, parasit biasanya menyerang vagina, sedangkan pada pria, parasit dapat ditemukan di uretra (saluran kencing). Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena trikomoniasis meliputi:

1. Faktor Seksual

  • Berganti-ganti pasangan seksual: Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi risiko tertular trikomoniasis.
  • Tidak menggunakan kondom: Kondom dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.
  • Berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi: Jika pasangan seksual Anda terinfeksi penyakit ini, risiko penularan kepada Anda juga meningkat.

2. Faktor Kesehatan

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang terinfeksi HIV/AIDS, lebih rentan terhadap trikomoniasis.
  • Riwayat infeksi menular seksual lainnya: Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya, seperti gonore atau klamidia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

3. Faktor Lainnya

  • Wanita yang menggunakan diafragma atau spermisida: Penggunaan diafragma atau spermisida tanpa kondom dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
  • Wanita yang sedang hamil: Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena trikomoniasis.

Gejala Trikomoniasis

Gejala penyakit ini sedikit berbeda antara pria dan wanita. Namun, ada juga beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun. Berikut adalah gejala dari penyakit ini:

1. Gejala Trikomoniasis pada Wanita

Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan berbagai gejala yang berhubungan dengan saluran reproduksi. Gejala yang paling umum meliputi:

  • Keputihan Abnormal: Keputihan yang disebabkan oleh penyakit ini sering kali berwarna kuning kehijauan atau keabu-abuan, dengan bau yang tidak sedap. Keputihan ini mungkin juga berbusa. Tidak hanya itu, terkadang trikomoniasis menimbulkan gejala keputihan seperti ampas tahu.
  • Gatal dan Iritasi: Rasa gatal atau iritasi di area vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin) adalah gejala umum, yang bisa membuat Anda merasa tidak nyaman.
  • Nyeri atau Ketidaknyamanan: Nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil dapat terjadi akibat infeksi.
  • Pembengkakan atau Kemerahan: Area sekitar alat kelamin mungkin mengalami pembengkakan atau kemerahan akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

2. Gejala Trikomoniasis pada Pria

Pada pria, sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika gejala muncul, mereka mungkin termasuk:

  • Cairan dari Uretra: Penampilan cairan dari uretra yang mungkin jernih atau sedikit keruh. Cairan ini bisa terjadi tanpa rasa sakit.
  • Rasa Panas atau Nyeri: Nyeri atau rasa panas saat berkemih bisa terjadi sebagai akibat dari infeksi pada saluran kemih.
  • Iritasi pada Penis: Beberapa pria mungkin mengalami iritasi atau ketidaknyamanan pada bagian kepala penis atau saluran uretra.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin jika Anda berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual dan segera mencari pengobatan jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Komplikasi dari Penyakit Trikomoniasis

Trikomoniasis, jika tidak segera mendapat pengobatan yang tepat, dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mengganggu kesehatan reproduksi.

Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi lainnya. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit ini:

1. Pada Wanita

  • Peningkatan risiko infeksi menular seksual lainnya: Trikomoniasis dapat membuat serviks lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus lainnya, seperti HIV.
  • Masalah kehamilan:
    • Kelahiran prematur: Infeksi trikomoniasis dapat memicu kontraksi dini dan menyebabkan persalinan sebelum waktunya.
    • Berat badan bayi lahir rendah: Bayi yang lahir dari ibu dengan trikomoniasis cenderung memiliki berat badan lahir yang rendah.
    • Infeksi pada bayi: Bayi dapat terinfeksi trikomoniasis saat proses persalinan.
  • Peradangan panggul (pelvic inflammatory disease/PID): Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri panggul kronis, kerusakan pada tuba falopi, dan meningkatkan risiko infertilitas.
  • Kanker serviks: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara infeksi trikomoniasis jangka panjang dengan peningkatan risiko kanker serviks.

2. Pada Pria

  • Epididimitis: Peradangan pada saluran yang membawa sperma dari testis ke vas deferens.
  • Prostatitis: Peradangan pada kelenjar prostat.
  • Infertilitas: Meskipun jarang, dalam beberapa kasus trikomoniasis dapat berkontribusi pada masalah kesuburan pada pria.

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari komplikasi trikomoniasis. Praktik seks yang aman, seperti menggunakan kondom dan membatasi jumlah pasangan seksual, sangat penting. 

Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga dapat membantu mendeteksi infeksi lebih dini dan mencegah komplikasi.

Konsultasi Dokter Online CTA

Cara Pengobatan yang Ampuh

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara pengobatan trikomoniasis yang cukup ampuh:

1. Konsumsi Antibiotik

Metronidazole atau tinidazole adalah obat antibiotik utama yang efektif mengatasi trikomoniasis. Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk tablet yang harus dikonsumsi sesuai dosis yang diresepkan oleh dokter.

2. Ikuti Anjuran Dokter

Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dengan tepat, termasuk menyelesaikan seluruh kursus antibiotik meskipun gejala telah hilang, untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.

3. Periksa dan Obati Pasangan Seksual

Kedua pasangan seksual perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah infeksi berulang dan penyebaran lebih lanjut.

4. Hindari Hubungan Seksual

Hindari hubungan seksual hingga infeksi benar-benar sembuh untuk mencegah penularan kepada pasangan dan menghindari komplikasi lebih lanjut.

5. Konsultasi Ulang Jika Perlu

Jika gejala tidak membaik atau kembali muncul setelah pengobatan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengatasi trikomoniasis secara efektif dan mengurangi risiko komplikasi.

Jangan Sampai Telat, Atasi Trikomoniasis di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan penyakit kelamin, termasuk trikomoniasis dengan pendekatan yang menyeluruh dan profesional. Setelah melakukan diagnosis yang tepat melalui tes laboratorium, dokter spesialis akan meresepkan obat antiprotozoa, seperti metronidazole atau tinidazole, yang efektif untuk mengatasi infeksi trikomoniasis. 

Klinik kami juga memberikan panduan lengkap mengenai cara pengobatan, termasuk durasi dan dosis obat, serta langkah-langkah untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Selain perawatan trikomoniasis secara medis, Klinik Utama Pandawa menyediakan edukasi tentang pencegahannya, seperti pentingnya pengujian rutin dan penggunaan kondom. 

Dengan fasilitas canggih dan tim medis berpengalaman, Klinik Utama Pandawa berkomitmen untuk memastikan pemulihan yang cepat dan menyeluruh, serta memberikan dukungan penuh untuk menjaga kesehatan seksual Anda.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • NHS (2021), Trichomoniasis Overview.
  • Healthline (2020), Trichomoniasis