loading
pengobatan dermatitis atopik

Pengobatan Dermatitis Atopik yang Paling Ampuh

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang cukup kronis, namun dengan pengobatan yang tepat, Anda bisa mengatasi penyakit ini. 

Dermatitis atopik, atau yang juga dikenal sebagai eksim, merupakan kondisi peradangan kulit kronis yang sering ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, dan kulit kering. 

Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, namun tidak jarang juga dialami oleh orang dewasa. 

Pengobatan dermatitis atopik yang tepat sangat penting untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuhnya penyakit.

Penyebab Dermatitis Atopik

Meskipun dermatitis atopik telah lama menjadi perhatian para ahli kesehatan, penyebab pasti kondisi ini masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan dermatitis atopik, yaitu:

  1. Genetik: Faktor genetik memiliki peran yang sangat besar dalam dermatitis atopik. Jika salah satu orang tua atau anggota keluarga memiliki riwayat eksim atau alergi, risiko anak menderita dermatitis atopik akan meningkat.
  2. Sistem kekebalan tubuh: Pada penderita dermatitis atopik, sistem kekebalan tubuh cenderung bereaksi berlebihan terhadap zat-zat yang biasanya dianggap tidak berbahaya, seperti debu, bulu hewan, atau serbuk sari. Reaksi berlebihan ini memicu peradangan pada kulit.
  3. Gangguan pada kulit: Kulit penderita dermatitis atopik cenderung lebih kering dan memiliki lapisan pelindung yang lebih lemah dibandingkan kulit normal. Hal ini membuat kulit lebih mudah teriritasi dan rentan terhadap infeksi.
  4. Faktor lingkungan: Beberapa faktor lingkungan juga dapat memicu atau memperburuk gejala dermatitis atopik, seperti alergen, iritan, stres, infeksi, hingga perubahan suhu dan kelembapan.

Dermatitis Atopik Apakah Menular?

Dermatitis atopik bukanlah penyakit menular dan tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik. 

Kondisi kulit ini merupakan bentuk eksim yang umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan sistem imun yang bereaksi berlebihan terhadap alergen atau iritan tertentu. 

Penderita dermatitis atopik cenderung memiliki riwayat alergi atau asma dalam keluarganya, yang membuat kulit mereka lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi. 

Oleh karena itu, meskipun gejala dermatitis atopik seperti ruam, gatal, dan kulit kering tampak mencolok, kondisi ini tidak akan menular kepada orang lain melalui sentuhan atau kontak langsung.

Namun, penting untuk tetap menjaga kebersihan kulit dan menghindari pemicu yang dapat memperburuk gejala.

Meskipun tidak menular, dermatitis atopik bisa menjadi kondisi yang sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Stres, perubahan cuaca, dan bahan-bahan yang mengiritasi kulit dapat memicu kekambuhan gejala. 

Oleh karena itu, manajemen yang tepat, termasuk menjaga kulit tetap lembap dan menghindari pemicu, sangat penting untuk mengurangi frekuensi dan keparahan gejala.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Pengobatan Dermatitis Atopik

Pengobatan dermatitis atopik bertujuan untuk mengurangi gejala seperti gatal, peradangan, dan mencegah kekambuhan. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

1. Perawatan Kulit Dasar

  • Hidrasi Kulit: Menggunakan pelembap secara rutin adalah kunci utama dalam pengobatan dermatitis atopik. Pilih pelembap yang bebas pewangi dan hypoallergenic, seperti krim atau salep yang lebih kaya dibandingkan lotion.
  • Mandi dengan Air Hangat: Batasi waktu mandi maksimal 10-15 menit, dan gunakan air hangat, bukan panas. Hindari penggunaan sabun keras yang dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.
  • Pilih Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian berbahan katun yang lembut dan hindari bahan yang dapat memicu iritasi seperti wol atau serat sintetis.

2. Obat Topikal

  • Kortikosteroid Topikal: Digunakan untuk mengurangi peradangan dan gatal. Pilih kekuatan yang sesuai dengan rekomendasi dokter, dan gunakan sesuai instruksi untuk menghindari efek samping.
  • Inhibitor Kalsineurin Topikal: Seperti tacrolimus dan pimecrolimus, yang dapat digunakan untuk area sensitif seperti wajah dan leher, terutama jika penggunaan kortikosteroid tidak dianjurkan.
  • Keratolitik: Seperti asam salisilat, untuk membantu mengelupas kulit kering dan bersisik.

Konsultasi Dokter Online CTA

3. Obat Sistemik

  • Antihistamin Oral: Dapat membantu mengurangi gatal, terutama jika dermatitis atopik memengaruhi kualitas tidur.
  • Kortikosteroid Oral: Digunakan untuk kasus yang parah, tetapi tidak disarankan untuk jangka panjang karena efek sampingnya.
  • Imunosupresan: Seperti siklosporin atau metotreksat, digunakan pada kasus yang sangat berat dan tidak merespon terapi lain.

4. Terapi Cahaya (Fototerapi)

  • UVB Spektrum Sempit: Terapi sinar ultraviolet dapat membantu mengurangi gejala pada beberapa pasien. Terapi ini perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter.

5. Perubahan Gaya Hidup

  • Hindari Pemicu: Identifikasi dan hindari faktor pemicu seperti debu, bulu hewan, deterjen keras, dan makanan tertentu yang dapat memicu reaksi alergi.
  • Manajemen Stres: Stres dapat memperburuk dermatitis atopik. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi dapat membantu mengurangi frekuensi kambuh.

Jika gejala tidak membaik dengan pengobatan di atas, atau jika terjadi infeksi sekunder pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Mereka dapat memberikan diagnosis yang lebih tepat dan meresepkan pengobatan yang sesuai.

Atasi Berbagai Jenis Dermatitis di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menyediakan solusi efektif untuk berbagai jenis dermatitis dengan pendekatan medis yang komprehensif. 

Pasien akan mendapatkan evaluasi menyeluruh oleh dokter spesialis kulit yang berpengalaman, yang akan mendiagnosis jenis dermatitis yang dialami dan merancang rencana perawatan yang sesuai. 

Klinik kami dilengkapi dengan fasilitas modern dan teknologi terkini untuk memastikan perawatan yang aman dan efektif. 

Selain itu, Klinik Utama Pandawa juga memberikan edukasi kepada pasien tentang cara menjaga kesehatan kulit dan mencegah kekambuhan, sehingga pasien dapat mengelola kondisi dermatitis mereka dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • Mayoclinic (2024), Atopic dermatitis (eczema).
  • National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease (N/A), Overview of Atopic Dermatitis.