Pengobatan Perioral Dermatitis yang Paling Ampuh
Dermatitis perioral memang tidak berbahaya, namun kondisi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, dengan pengobatan yang tepat, Anda bisa mengatasi kondisi ini.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita usia produktif, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria atau anak-anak.
Apa Itu Dermatitis Perioral?
Dermatitis perioral adalah peradangan kulit yang muncul sebagai ruam kemerahan di sekitar mulut namun bisa juga muncul di area mata atau hidung.
Ruam ini seringkali berbentuk bintil-bintil kecil atau papula atau benjolan kecil berwarna merah yang gatal atau mirip jerawat, dan sering kali disertai rasa terbakar atau perih.
Penyebab Dermatitis Perioral
Penyebab dermatitis perioral belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu antara lain:
- Produk Perawatan Kulit yang Mengiritasi
Bahan kimia keras dalam produk perawatan kulit seperti pewangi, pengawet, atau pembersih yang kuat dapat memicu iritasi dan menyebabkan dermatitis perioral. - Pasta Gigi Mengandung Fluoride
Fluoride dalam pasta gigi kadang-kadang menjadi pemicu munculnya ruam di sekitar mulut. Mengganti pasta gigi dengan produk yang bebas fluoride bisa membantu mencegah iritasi lebih lanjut. - Faktor Hormon
Perubahan hormon, terutama pada wanita, sering kali dapat memicu dermatitis perioral. Ini bisa terjadi selama kehamilan, menstruasi, atau ketika menggunakan pil kontrasepsi. - Paparan Sinar UV
Paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa perlindungan juga bisa memperparah dermatitis perioral, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. - Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat memperburuk kondisi kulit, termasuk memicu dermatitis perioral. - Infeksi Bakteri atau Jamur
Dalam beberapa kasus, dermatitis perioral bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, yang memperparah kondisi ruam di sekitar mulut.
Mengetahui penyebabnya sangat penting agar dermatitis perioral dapat diatasi dengan tepat dan tidak semakin parah.
Baca Juga: Pengobatan Dermatitis Atopik yang Paling Ampuh
Faktor Risiko Dermatitis Perioral
Dermatitis perioral lebih sering dialami oleh wanita dengan kulit terang, terutama pada usia 20 hingga 45 tahun. Namun, anak-anak yang berusia antara 7 bulan hingga 13 tahun juga bisa menderita dermatitis perioral. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini antara lain:
- Ketidakseimbangan hormon.
- Memiliki riwayat alergi.
- Penggunaan salep kortikosteroid secara teratur.
- Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung pewangi.
- Penggunaan kosmetik.
- Menggunakan pil KB atau jenis kontrasepsi lainnya.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mungkin terkait dengan munculnya dermatitis perioral, yang masih dalam tahap penelitian lebih lanjut, seperti:
- Infeksi jamur kulit seperti Candida albicans, bakteri, atau tungau Demodex.
- Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor.
- Paparan produk kosmetik seperti foundation dan pelembap.
- Penggunaan tabir surya tertentu.
- Perubahan hormon yang disebabkan oleh penggunaan pil kontrasepsi.
Diagnosa Dermatitis Perioral
Dokter akan memulai dengan memeriksa gejala yang muncul dan melihat sebaran ruam pada kulit Anda. Selain itu, dokter juga akan mencari tahu kondisi kulit yang mungkin memicu gejala serta berapa lama gejala tersebut muncul.
Anda mungkin akan dianjurkan untuk menjalani tes alergi kulit untuk memastikan bahwa gejala tidak disebabkan oleh kondisi kulit lain, seperti dermatitis kontak, rosacea, atau jerawat berat.
Pada beberapa kasus, dokter dapat melakukan tes kultur kulit untuk memastikan adanya infeksi. Jika perlu, dokter akan mengambil sampel kulit atau melakukan biopsi kulit, terutama jika gejala yang muncul tidak biasa.
Pengobatan Perioral Dermatitis
Pengobatan dermatitis perioral bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan ruam, dan mencegah kekambuhan. Beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan adalah:
- Hentikan penggunaan produk yang memicu: Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan yang dapat memicu iritasi, seperti kortikosteroid topikal, flouride, atau pewangi.
- Obat-obatan: Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan topikal seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi peradangan.
- Terapi cahaya: Terapi cahaya dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
- Hindari pemicu: Hindari faktor-faktor yang dapat memicu munculnya ruam, seperti paparan sinar matahari berlebihan, stres, atau perubahan suhu yang drastis.
- Perawatan kulit yang lembut: Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan bebas iritasi.
- Konsultasi dengan dokter: Jika gejala dermatitis perioral tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penting untuk Anda ingat bahwa pengobatan dermatitis perioral dapat memakan waktu dan mungkin memerlukan beberapa kali percobaan untuk menemukan pengobatan yang paling efektif.
Baca Juga: Adakah Cara Menyembuhkan Eksim Secara Total? Ini Jawabannya!
Berapa Lama Perioral Dermatitis Hilang?
Perioral dermatitis biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk sembuh sepenuhnya, tergantung pada tingkat keparahan dan respons pasien terhadap pengobatan.
Dengan pengobatan yang tepat, seperti penggunaan antibiotik topikal atau oral yang diresepkan oleh dokter, gejala seperti ruam merah, bintik-bintik kecil, dan iritasi di sekitar mulut akan berangsur membaik dalam waktu 6 hingga 12 minggu.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan, sehingga durasi penyembuhan bisa bervariasi.
Baca Juga: Ini Pengobatan Eksim yang Ampuh dan Aman
Selama masa pengobatan, sangat disarankan untuk menghindari produk kosmetik yang dapat memperburuk kondisi, seperti krim berbahan dasar steroid atau produk yang mengandung pewangi dan bahan kimia keras.
Perawatan kulit yang lembut dan mengikuti instruksi dokter dengan baik juga akan mempercepat proses penyembuhan.
Meski perioral dermatitis bisa memakan waktu untuk hilang sepenuhnya, dengan pengobatan yang konsisten dan perawatan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi secara efektif tanpa meninggalkan bekas permanen.
Baca Juga: Catat, Ini Metode Pengobatan Dermatitis Numularis yang Efektif
Perawatan Dermatitis Perioral Di Rumah
Perawatan dermatitis perioral secara mandiri bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah kondisi memburuk. Umumnya, hindari penggunaan salep kortikosteroid.
Penggunaan kortikosteroid justru bisa memperburuk dermatitis perioral. Namun, penghentian harus dilakukan secara bertahap dan dengan pengawasan dokter.
Berikut adalah beberapa cara perawatan dermatitis perioral secara mandiri:
- Tidak menggaruk atau menyentuh kulit yang teriritasi dengan kasar.
- Hentikan penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung pewangi selama gejala berlangsung.
- Cuci wajah hanya dengan air ketika gejala muncul.
- Pilih sunscreen atau produk pelindung matahari dalam bentuk cair atau gel.
- Gunakan pelembap yang tidak mengandung bahan kosmetik secara rutin pada area kulit yang bermasalah.
Pengobatan Dermatitis Paling Ampuh di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan dermatitis yang paling ampuh dengan pendekatan medis yang komprehensif dan disesuaikan dengan jenis dermatitis yang dialami.
Mulai dari dermatitis atopik, kontak, hingga seboroik, tim dokter spesialis dermatologi di Klinik Utama Pandawa akan melakukan diagnosis yang tepat untuk menentukan penyebab dan jenis dermatitis.
Pengobatan yang diberikan bisa berupa obat topikal, seperti krim steroid, antihistamin, atau terapi cahaya untuk mengurangi peradangan dan gatal, serta menghilangkan ruam pada kulit.
Selain terapi medis, Klinik Utama Pandawa juga memberikan panduan lengkap mengenai perawatan kulit sehari-hari untuk mencegah kekambuhan dermatitis.
Pasien akan dibantu dalam mengenali pemicu alergi atau iritasi yang mempengaruhi kondisi kulit mereka.
Dengan fasilitas medis modern dan pelayanan yang profesional, Klinik Utama Pandawa memastikan pengobatan dermatitis berlangsung efektif dan nyaman bagi setiap pasien.
Referensi
- Mount Sinai (N/A), Perioral dermatitis (Periorificial dermatitis).
- Harvard Health Publishing (2024), Perioral dermatitis: Symptoms, treatment, and prevention.