8 Penyebab Penis Bengkak dan Cara Mengatasinya

Penis bengkak bisa membuat siapa saja panik. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Meski dalam beberapa kasus pembengkakan bisa bersifat ringan dan sementara, penting untuk memahami penyebab dan langkah penanganan yang tepat.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang penis bengkak, mulai dari gejala, penyebab, hingga kapan harus segera periksa ke dokter.

Apa Itu Penis Bengkak?

Penis bengkak adalah kondisi ketika ukuran penis tampak membesar karena penumpukan cairan, peradangan, atau trauma. Bengkak bisa terjadi di seluruh bagian penis atau hanya di bagian tertentu, seperti kepala penis (glans), batang, atau kulup (pada pria yang belum disunat).

Pembengkakan bisa disertai rasa nyeri, kemerahan, gatal, atau bahkan keluar cairan tertentu, tergantung penyebabnya.

Penyebab Penis Bengkak

Berikut adalah beberapa penyebab umum dan penyakit yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada penis:

1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

• Gonore dan klamidia: adalah infeksi menular seksual yang sering menyebabkan peradangan pada penis. IMS ini menyebabkan rasa sakit, keluarnya cairan putih dari penis, dan pembengkakan.
• Herpes kelamin: Infeksi virus ini dapat menyebabkan luka yang menyakitkan, peradangan, dan pembengkakan pada penis.

2. Balanitis

Ini adalah peradangan pada kepala penis yang sering terjadi pada pria yang tidak disunat. Kondisi ini disebabkan oleh kebersihan yang buruk, infeksi jamur atau bakteri, dan alergi terhadap produk pembersih.

Balanitis dapat menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, dan kemerahan. Terkadang, penyakit ini membuat penis lecet.

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) yang parah dapat menyebabkan pembengkakan pada penis, terutama jika infeksi menyebar ke area genital. Gejala lainnya termasuk sering berkemih dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

4. Penyakit Peyronie

Peyronie terjadi ketika jaringan parut terbentuk di dalam penis, menyebabkan pembengkokan dan pembengkakan, terutama saat ereksi. Kondisi ini bisa menyakitkan dan mengganggu fungsi seksual.

5. Trauma atau Cedera

Cedera pada penis, baik akibat aktivitas seksual, olahraga, atau kecelakaan, dapat menyebabkan pembengkakan.

Trauma ini bisa mengakibatkan perdarahan di bawah kulit (hematoma) dan pembengkakan jaringan.

6. Fimosis dan Parafimosis

• Fimosis adalah kondisi di mana kulup penis terlalu ketat dan sulit ditarik ke belakang kepala penis. Jika terjadi infeksi atau peradangan, hal ini bisa menyebabkan pembengkakan.
• Parafimosis terjadi ketika kulup yang telah ditarik ke belakang tidak bisa kembali ke posisi semula, menyebabkan pembengkakan yang parah pada kepala penis.

7. Reaksi Alergi

Alergi terhadap lateks pada kondom, produk perawatan pribadi, atau deterjen dapat menyebabkan pembengkakan pada penis. Reaksi alergi ini juga bisa menyebabkan gatal dan kemerahan.

8. Infeksi Jamur

Infeksi jamur seperti candida dapat menyebabkan peradangan pada penis, terutama di kepala penis (balanitis jamur).

Kondisi ini lebih umum pada pria yang tidak disunat dan dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan keputihan.

Dengan memahami penyebab dari kondisi ini, Anda dapat melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Radang Kepala Penis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pengobatan Penis Bengkak

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi penis bengkak:

1. Obat-obatan

• Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai.
• Obat antijamur: Jika penyebabnya adalah infeksi jamur, obat antijamur akan diberikan.
• Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS): Obat seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
• Kortikosteroid: Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.

Baca Juga: Cara-Cara Ampuh Mengatasi Anyang-Anyangan

2. Kompres

• Kompres dingin: Dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.
• Kompres hangat: Untuk kondisi tertentu, kompres hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan.

3. Operasi

• Sunat: Jika penyebabnya adalah fimosis yang parah.
• Pengangkatan jaringan parut: Untuk kondisi seperti penyakit Peyronie.

Konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai agar pembengkakan dapat diatasi dengan cepat dan efektif.

Baca Juga: Muncul Benjolan di Penis, Apakah Berbahaya?

Pencegahan Penis Bengkak

• Gunakan sabun dan produk perawatan yang aman untuk area genital
• Hindari seks tanpa pelindung
• Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh area genital
• Gunakan pelumas saat berhubungan untuk menghindari gesekan berlebihan
• Jangan menarik kulup secara paksa
• Rutin cek ke dokter jika ada gejala tidak biasa

Pengobatan Berbagai Penyakit Kelamin Terbaik di Klinik Utama Pandawa

Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan terbaik dalam pengobatan berbagai penyakit kelamin, dengan pendekatan yang profesional dan privasi tinggi bagi setiap pasien. 

Klinik kami menangani berbagai penyakit kelamin, dengan tim dokter spesialis yang berpengalaman di bidang venereologi dan andrologi. 

Melalui konsultasi menyeluruh dan pemeriksaan yang cermat, pasien akan mendapatkan diagnosis yang akurat serta penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi medis masing-masing. 

Didukung oleh teknologi medis modern dan metode perawatan yang terkini, Klinik Utama Pandawa memastikan proses pengobatan berlangsung efektif dan minim risiko. 

Selain itu, edukasi kesehatan juga menjadi prioritas klinik, di mana pasien diajak untuk memahami kondisi mereka serta cara pencegahan agar terhindar dari infeksi menular seksual di masa depan. 

Dengan lingkungan yang nyaman dan aman, klinik kami menjadi pilihan utama bagi siapa saja yang membutuhkan perawatan penyakit kelamin secara profesional.

Referensi

• verywellhealth (2024), Swollen Penis: Causes of Foreskin, Shaft, and Urethra Symptoms.
• Healthline (2019), What Causes Penile Swelling, and How Can I Treat It?