Langkah Tepat Mengobati Servisitis Tanpa Efek Samping!
Servisitis adalah peradangan pada leher rahim (serviks) yang sering kali tidak disadari karena gejalanya mirip dengan infeksi ringan, seperti keputihan berlebih, nyeri saat berhubungan, atau rasa tidak nyaman di area kewanitaan.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah serius dan memengaruhi kesuburan hingga kualitas hidup wanita. Maka dari itu, penting untuk tidak menyepelekan gejala-gejala yang muncul dan segera mencari pengobatan yang sesuai.
Di Klinik Utama Pandawa, anda bisa mendapatkan penanganan servisitis secara profesional, aman, dan nyaman. Dengan fasilitas medis modern dan dokter berpengalaman di bidang kesehatan reproduksi, setiap pasien akan mendapatkan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Penyebab Servitis
Penyebab servitis cukup beragam, mulai dari infeksi hingga faktor non-infeksi, Berikut beberapa pemicunya:
1. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Servisitis paling sering disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti:
Bakteri dan virus dari hubungan seksual yang tidak aman bisa menyerang serviks dan menyebabkan peradangan.
2. Iritasi Kimia atau Fisik
- Penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras
- Penggunaan alat kontrasepsi (seperti IUD) yang tidak tepat
- Alergi terhadap kondom (latex) atau pelumas
3. Ketidakseimbangan Flora Vagina
Vagina memiliki flora normal yang terdiri dari bakteri baik. Ketika keseimbangannya terganggu (misalnya akibat antibiotik), dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat dan menyebabkan kanker serviks.
4. Kurangnya Kebersihan Organ Intim
Kurangnya menjaga kebersihan area kewanitaan dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme yang memicu servisitis.
Gejala Servitis
Beberapa wanita dengan servitis tidak merasakan gejala apa pun, namun, ketika gejala muncul, berikut tanda-tanda yang patut di waspadai:
- Keputihan tidak normal (berbau menyengat, keputihan berwarna kuning atau kehijauan)
- Mengalami pendarahan saat berhubungan
- Nyeri saat berhubungan (Dispareunia)
- Rasa perih atau terbakar saat buang air kecil
- Nyeri di panggul atau perut bagian bawah
- Gatal di area vagina
Komplikasi Servitis Jika Tidak Diobati
Servitis yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Penyakit radang panggul (PID)
Infeksi PID (penyakit radang panggul) dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan peradangan yang berisiko pada kesuburan. - Kemandulan
Jika PID tidak ditangani, dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba, menghambat pembuahan. - Kehamilan ektopik
Infeksi dapat menyebabkan kehamilan di luar rahim yang berbahaya bagi ibu. - Meningkatkan risiko tertular HIV atau IMS lain
Leher rahim yang meradang lebih rentan terhadap infeksi virus.
Diagnosis Servitis
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis servisitis, antara lain:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat apakah ada pembengkakan, kemerahan, atau keputihan abnormal pada leher rahim.
2. Tes Laboratorium
- Pemeriksaan sampel keputihan
- Tes penyakit menular seksual (PMS)
- Pap smear
3. Tes PCR
Untuk mendeteksi keberadaan DNA bakteri atau virus penyebab servisitis.Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan yang sesuai.
Pengobatan Servitis yang Aman dan Efektif
Pengobatan servisitis tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa metode yang umum digunakan
1. Antibiotik
Jika servisitis disebabkan oleh bakteri seperti klamidia atau gonore, dokter akan meresepkan antibiotik oral atau suntikan untuk membunuh bakteri.
2. Antiviral
Untuk servisitis akibat virus herpes kelamin, pengobatan antivirus seperti Acyclovir atau Valacyclovir bisa membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.
3. Antijamur atau Antiparasit
Jika disebabkan oleh infeksi jamur atau trikomoniasis, dokter akan meresepkan antijamur seperti fluconazole atau antiparasit seperti metronidazole.
4. Cryotherapy atau Laser
Jika servisitis kronis dan tidak merespons obat, dokter mungkin menyarankan prosedur untuk menghancurkan jaringan serviks yang terinfeksi menggunakan metode cryotherapy atau laser.
5. Menjaga Kebersihan Organ Intim
Pengobatan medis harus diiringi dengan kebiasaan menjaga kebersihan area kewanitaan agar proses penyembuhan berjalan optimal.
Tips Mencegah Servitis
Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa langkah untuk mencegah servisitis:
- Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual
- Hindari bergonta-ganti pasangan
- Rutin melakukan pemeriksaan Pap smear
- Hindari penggunaan sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras
- Jaga kebersihan organ intim, terutama saat menstruasi
- Konsultasikan ke dokter jika mengalami keputihan atau gejala tidak biasa
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika kamu mengalami gejala berikut:
- Keputihan berubah warna dan berbau menyengat
- Berdarah saat berhubungan
- Sakit perut bagian bawah
- Nyeri saat buang air kecil
Pemeriksaan dan pengobatan sejak dini akan sangat membantu mencegah komplikasi jangka panjang.
Apakah Servisitis Boleh Berhubungan Intim?
Servisitis sebaiknya tidak disertai dengan aktivitas seksual hingga peradangan benar-benar sembuh dan mendapatkan izin dari dokter.
Berhubungan intim dalam kondisi serviks yang sedang meradang dapat memperparah iritasi, menyebabkan nyeri, serta meningkatkan risiko penularan infeksi ke pasangan, terutama jika servisitis disebabkan oleh infeksi menular seksual.
Selain itu, aktivitas seksual saat pengobatan berlangsung juga bisa mengganggu proses penyembuhan dan efektivitas terapi. Untuk itu, penting bagi penderita servisitis untuk menunda hubungan intim sementara waktu dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan kapan waktu yang aman untuk kembali berhubungan.
Apakah Servisitis Sama Dengan Kanker Serviks?
Servisitis dan kanker serviks adalah dua kondisi yang berbeda meskipun sama-sama terjadi pada leher rahim (serviks). Servisitis merupakan peradangan pada serviks yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau iritasi akibat bahan kimia tertentu.
Sementara itu, kanker serviks adalah pertumbuhan sel abnormal yang bersifat ganas dan dapat menyebar ke jaringan lain di tubuh. Meski berbeda, servisitis yang tidak ditangani dengan baik dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya perubahan sel abnormal, yang dalam kasus tertentu dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin seperti Pap smear dan segera menangani gejala servisitis sejak dini.
Pengobatan Servisitis di Klinik Utama Pandawa

Jika anda mencari tempat pengobatan servisitis yang aman, nyaman, dan profesional, Klinik Utama Pandawa bisa menjadi pilihan terbaik. Klinik ini dikenal sebagai salah satu klinik spesialis penyakit kulit dan kelamin yang telah menangani ribuan pasien dengan hasil yang memuaskan.
Mengapa Memilih Klinik Utama Pandawa?
- Dokter berpengalaman di bidang kelamin & kesehatan wanita
- Privasi dan kenyamanan pasien terjaga
- Fasilitas medis modern dan lengkap
- Penanganan cepat dan tepat sesuai penyebab servisitis
- Konsultasi mudah, bisa online atau offline
Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, karena Klinik Utama Pandawa akan membantumu menemukan solusi terbaik untuk setiap masalah kesehatan reproduksi.

Referensi
- Cleveland Clinic (2025). Vulva. https://my.clevelandclinic.org/health/body/vulva
- Mayo Clinic (2025). Cervicitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervicitis/symptoms-causes/syc-20370814

Aktif menulis dan membagikan edukasi yang telah ditinjau oleh tim medis Klinik Utama Pandawa seputar kesehatan kulit, kelamin, estetika, bedah minor & mulut dan gigi berbasis bukti medis.